Pengertian Risiko Pasar dan Jenis General Market Risk

Market risk adalah risiko kerugian yang diderita bank, sebagaimana antara lain dicerminkan dari posisi on dan off balance sheet bank, akibat terjadinya perubahan market price atas assets bank, interest rate dan foregin exchanges rate, market volatility dan market liquidity.


Terdapat beberapa prasyarat yang menyebabkan bank berhadapan dengan market risk ini. Prasyarat itu meliputi sebagai berikut.

1.      Telah terjadi perubahan harga atas market instrumenst dari aset bank, terjadi gejolak (votality) dan perubahan atas likuiditas pasar
2.      Pada neraca bank tampak adanya long atau short position atas acount valas-nya.
3.      Terdapat gap  anatara rate sensitive assets (RSA) dan Rate Sensitive Liabilitas (RSL) pada neraca bank.

Definisi  lainnya, yaitu market risk adalah resiko yang terkait pada terjadinya ketidakpastian atas earning suatu financial institution atau bank dalam trading portfolio-nya sebagai akibat dari terjadinya perbuhan market conditions, seperti: harga assets, interest rate, market volatility dan market liqiudity.

Dengan mengacu pada penjelasan-penjelasan di atas dapat dikelompokkan menjadi dua jenis market risk, yaitu sebagai berikut.

1.      Specific market risk, yaitu resiko terjadinya pengaruh buruk bagi bank sebagai akibat dari perubahan harga atas suatu sekuritis tertentu. Di sini perubahan harga itu secara spesifik dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu atau oleh peristiwa yang menimpa issuer-nya sendiri.
Sebagai contoh, jatuhnya nilai jual suatu sekuritas, seperti: bond (obligasi) tertentu (misalnya bond A) yang merupakan imbas dari merosotnya nilai rating yang diberikan oleh Lembaga Rating terhadap issuer (penerbit) bond A itu sendiri. Peristiwa ini tentu saja tidak berpengaruh atas nilai jual bond yang diterbitkan oleh issuer lainnya dan tidak pula berpengaruh terhadap nilai jual dari sekurutas bond pada umumnya. Namun, jatuhnya harga jual bond A tersebut telah menyebabkan nilai aset bank yang memegang kepemilikan bond A tersebut akan ikut menurun karennya.
2.      General rmarket risk adalah resiko terjadinya pengaruh buruk bagi bank sebagai akibat dari perubahan harga suatu instrumen moneter tertentu yang secara umum berpengaruh terhadap harga pasar sejumlah insterumen sekruitas.
Sebagai contoh, naik-turunnya tngkat suku bunga bank resmi atau offical tentu akan berpengaruh pada tingkat suku bunga perbankan lainnya dan berpengaruh pula pada nilai pasar instrument atau sekruitas lainnya, khususnya seluruh interest rate-related instrument.
Terdapat empat jenis general market risk dimana keempat-empatnya tidaklah bersifat mutually exclusive. Masing-masing jenis resiko tersebut satu sama lain dapat saling memberi pengaruh.
Keempat jenis general market risk yang dimaksud meliputi sebagai berikut.
1.      Risiko Gejolak Suku Bunga (Interest Rate Risk)
Risiko akibat teerjadinya gejolak suku bunga (interest Rate Risk) adlah resiko terjadinta potensi kerugian bagi bank sebagai akibat dari perubahan yang memberi pengaruh buruk dari tingkat suku
Sebagai contoh: treasure yang mengambil posisi dalam kegiatan derivative interest rate-related instrument tertntu akan merugi atau memperoleh keuntungan bila terjadi perubhan ten penggerakan suku bunga. Tresure ini dapat mengambil long position atau short position atas interset rate-related insterument-nya itu pada neraca. itu dilakukannya pada bagaimana prediksinya atas tren tingkat suku bunga di masa depan tersebut.
2.      Risiko Perubahan Nilai Saham (Equity Position Risk)
Adalah risiko terjadinya potensi kerugian bagi bank sebagai akibat dari perubahan yang memberi pegaruh buruk dari price of stocks dan shares
Sebagai contoh:prediksi kemungkinan terjadinya perubahan harga suatu saham tertentu di pasar modal dapat menimbulkan potensi kerugian atau sebaliknya memberikan potensi keuntungan. Hal itu terjadi bila treasure mengambil keputusan untuk menahan atau menjual suatu saham tertntu.
3.      Risiko Gejolak Nilai Tukar Valas (Foreign Exchange Risk)
Merupakan risiko yang terjadi pada suatu potensi kerugian bagi bank sebagai akibat dari perubahan yang memberi pengaruh buruk dari foreign exchange rates terhadap posisi FX bank.
Foreign exchange risk ini juga terkait dengan semua jenis exchange rate-related product dan posisi ling atau short atas suatu produk dan account mata unag valas yang terdapat pada neraca bank.
Contonya: peristiwa krisis moneter di beberapa negara Asia, termasuk di indonesia yang dimulai sejak bulan juli 1997. Krisis ini dipicu oleh terjadinya depresiasi nilai tukar rupiah terhadap valas (terutama terhadap USD) secara tajam atau buruk dalam waktu yang sangat singkat. Hal ini terjadi sebagai imbas dari Devaluasi Baht oleh Bank Sentral Thailand. Kemerosotan nilai tukar rupiah atas valas tersebut telah menimbulkan krisis dan kerugian besar pada bank-bank devisa, termasuk pula unit-unit usaha yang memiliki pinjaman valas dan tidak dilindungi oleh hedging.
4.      Risiko Perubahan Nilai Komoditas (Commodity Position Risk)  
Merupakan risiko terjadinya potensi kerugian bagi bank sebagai akibat dari perubahan yang memberi pengaruh buruk dari commodity prices terhadap posisi bank yang terkait dengan kontrak komoditas.
Risiko ini terkait pula dengan semua commodity-related product position pada on balance sheet dan setiap derivative commodity positions dalam kegitan off balance sheet bank.
Contoh: kerugian yang diderita oleh invesment bank yang melakukan trading atas commodity derivative products sebagai akibat dari terjadinya volatility atas harga dari suatu commodity tertentu.

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Pengertian Risiko Pasar dan Jenis General Market Risk "